Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 61, 62, 65, 66, 69.
Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 61, 62, 65, 66, 69. Pembelajaran 2 Tema 8 Kelas 6 Bumiku Subtema 2 yang materi dan kunci jawaban tematik mengenai Bumiku dan Musimnya tepatnya terdapat pada halaman 61, 62, 65, 66, 69.
Selain membahas tentang jawaban soal-soal, terdapat juga rangkuman materi Tema 8 Kelas 6 SD Kurikulum 2013 (K13) yang terdapat pada pembelajaran 2 subtema 2 yaitu pada halaman 61, 62, 65, 66, 69.
Buku Tematik Siswa yang digunakan sebagai sumber pembelajaran di kelas 6 merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (K13) Cetakan ke-2 Revisi 2018.
Dalam Materi Pembelajaran 2 Subtema 2 Bumiku dan Musimnya terdapat beberapa latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara mandiri, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kunci jawaban tematik pada halaman 61, 62, 65, 66, 69, setiap soal tematik yang ada pada buku siswa tematik terpadu kurikulum 2013 (K13) kelas 6 ini.
Apakah Bulan bergerak?
Apakah Bulan memiliki cahaya sendiri?
Apakah Bulan berputar?
Apa yang dikelilingi Bulan?
Amati gambar berikut!
Fakta Sains
Bulan berotasi pada porosnya. Bulan berevolusi mengelilingi Bumi. Bulan selalu bersama Bumi sehingga disebut sebagai satelit Bumi. Bulan bersama Bumi mengelilingi Matahari. Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya Bulan berasal dari pantulan Matahari.
Apakah bentuk Bulan akan selalu sama setiap hari?
Amati gambar dan lakukan percobaan untuk membuktikannya!
2. Bersama dengan kelompokmu, kamu lakukan percobaan untuk menguji kenampakan bulan purnama.
3. Sebelum melakukan percobaan, bacalah terlebih dahulu tata tertib sebelum melakukan percobaan.
4. Persiapkan bahan dan alat percobaan dengan lengkap dan ikuti petunjuk pelaksanaan percobaan.
Menguji Kenampakan Bulan Purnama
Alat dan Bahan :
1. Kotak sepatu besar
2. Kertas hitam
3. Bola plastik busa/styrofoam dengan ukuran diameter 5 cm.
4. Lampu senter kecil dengan cahaya yang kuat, isolasi kertas, dan benang hitam.
Langkah Percobaan
1. Lapisi permukaan kotak sepatu bagian dalam dengan kertas hitam.
2. Gantungkan bola styrofoam pada seutas benang hitam sepanjang 5 cm dan tempelkan ujung benang tepat di pertengahan penutup kotak.
3. Buatlah 1 lubang yang sama besarnya dengan diameter lampu senter pada ujung kotak dan tutup rapat celah di antara lampu senter dan kotak dengan menggunakan isolasi kertas.
4. Buatlah 5 lubang intip pada sisi-sisi kotak. 4 lubang pada tiap sisi memanjang dan 1 lubang pada posisi miring yang lebih rendah dari lampu senter.
5. Pasang penutup kotak bersama bola yang tergantung padanya di atas kotak dan rapatkan tepi-tepinya dengan menggunakan selotip kertas.
6. Nyalakan senter lalu amati bola dengan mengintip melalui lubang-lubang intip dengan urutan seperti gambar.
1. Apa yang kamu lihat ketika mengintip melalui lubang-lubang tersebut
2. Matikan lampu senter. Apa yang terjadi?
3. Melalui lubang mana kamu dapat melihat bentuk yang sama dengan bentuk Bulan baru?
4. Ada berapa banyak fase Bulan? Apa saja bentuknya? Jelaskan!
Presentasikan hasilnya di depan kelas!
Tahukah kamu bahwa rotasi Bulan dapat memengaruhi pasang surut air laut? Saat pasang, nelayan tidak dapat melaut. Nelayan harus menunggu hingga air laut surut.
Ayo, Mengenal Bulan
Bulan adalah satelit alami Bumi. Bulan merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya.
Bulan adalah benda langit yang mudah dilihat. Meskipun tampak putih dan terang, permukaan Bulan sebenarnya gelap. Permukaan Bulan sedikit lebih cerah daripada aspal cair.
Sejak zaman kuno, posisi Bulan yang menonjol di langit dan fasenya yang teratur telah memengaruhi banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, dan mitologi.
Pengaruh gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan. Jarak orbit Bulan dari Bumi sekitar tiga puluh kali dari diameter Bumi. Jarak ini menyebabkan ukuran Bulan di langit tampak sama besar dengan Matahari. Ukuran yang tampak sama tersebut memungkinkan Bulan menutupi Matahari dan mengakibatkan terjadinya gerhana Matahari total.
Menemukan Makna dan Informasi secara Tepat melalui Membaca Memindai.
Sudahkah kamu memahami arti membaca memindai? Dalam penggunaannya, pembaca akan langsung mencari informasi tertentu atau fakta khusus yang diinginkan tanpa memperhatikan atau membaca bagian lain dalam bacaan yang tidak dicari.
Setelah menemukan informasi yang dicari, pembaca membaca dengan teliti untuk memperoleh informasi tersebut. Untuk lebih memahaminya, ayo, bacalah bacaan “Ayo, Mengenal Bulan” dengan teknik memindai.
Kamu sudah banyak melakukan kegiatan hari ini, baik yang kamu lakukan sendiri maupun yang kamu lakukan bersama kelompokmu. Melakukan sebuah kegiatan secara individu dan berkelompok tentu saja berbeda tantangannya. Ketika berkegiatan sendiri, kamu harus melakukan semuanya sendiri. Namun, ketika melakukan kegiatan berkelompok, kamu harus mampu bekerja sama, berkolaborasi, dan berkoordinasi dengan yang lain.
Dalam berkesenian pun ada kegiatan yang dilakukan secara individu ada juga yang dilakukan secara berkelompok. Dalam menari, ada beberapa tarian yang dilakukan secara berkelompok.
Ayo, kita cari informasi tentang menari secara berkelompok! Berikut 4 contoh tari yang dilakukan secara kelompok.
1. Tari Bedhaya Ketawang, dari Surakarta
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam istana Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo). Pementas annya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan). Ada juga yang menyebut tarian ini sebagai tarian lang it karena Tari.
Bedhaya Ketawang diiringi dengan musik pokok bentuk ketawang (Jawa) yang berar ti lang it.
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena memiliki persyaratan tertentu. Selain itu, juga menyangkut pemujaan dan persembahan kepada Sang Pencipta.
Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama. Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan jawa.
2. Tari Serimpi, dari Jawa Tengah
Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.
Tari Serimpi yang sudah banyak di pentaskan ini memiliki gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi. Kelemahlembutan ragam gerak yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan.
Sejak zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral. Dulu, tari Serimpi hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau benda- benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.
3. Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan
Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik). Tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di Kabupaten Gowa, terdapat jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu Tari Pakarena Gantarang. Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
4. Tari Gantar, dari Kalimantan Timur
Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu. Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa tari Gantar merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti yang digunakan adalah sebuah tongkat panjang kurang lebih 60 cm dan ujungnya dihiasi rumbai-rumbai. Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi tanah. Bambu yang pendek digunakan untuk menaburkan benih padi pada lubangannya. Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada tanah yang telah ditaburi benih padi.
Demikianlah hasil dari pembahasan soal tematik mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 61, 62, 65, 66, 69. semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian serta juga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi. Untuk adik-adik sekalian perbanyaklah membaca buku dan giat-giat lah mengerjakan latihan soal tematik dan jangan lupa bersyukur untuk hari ini. Terimakasih, Salam Pintar ☺
Selain membahas tentang jawaban soal-soal, terdapat juga rangkuman materi Tema 8 Kelas 6 SD Kurikulum 2013 (K13) yang terdapat pada pembelajaran 2 subtema 2 yaitu pada halaman 61, 62, 65, 66, 69.
Buku Tematik Siswa yang digunakan sebagai sumber pembelajaran di kelas 6 merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (K13) Cetakan ke-2 Revisi 2018.
Dalam Materi Pembelajaran 2 Subtema 2 Bumiku dan Musimnya terdapat beberapa latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara mandiri, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kunci jawaban tematik pada halaman 61, 62, 65, 66, 69, setiap soal tematik yang ada pada buku siswa tematik terpadu kurikulum 2013 (K13) kelas 6 ini.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 61, 62, 65, 66, 69.
Ayo Mengamati
Pada siang hari, suhu udara panas. Akibatnya, kaca jendela memuai. Namun, pada malam hari, suhu menurun. Perubahan suhu membuat kaca jendela menyusut. Karena itulah, ukuran bingkai lebih besar daripada ukuran kaca. Ada cukup ruang tersedia saat kaca memuai sehingga kaca tidak pecah. Saat musim kemarau, malam hari tampak cerah. Cobalah pergi keluar teras rumahmu saat bulan purnama. Pandangilah Bulan.Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 61
Bagaimana bentuk Bulan?
Bentuk Bulan adalah bulat, namun karena pergerakannya mengelilingi Bumi menyebabkan terhalangnya cahaya Matahari yang dipantulkan Bulan, maka bentuk Bulan seolah berubah-ubah dalam fase Bulan (sabit, lonjong, atau bulat sempurna).
Apakah Bulan bergerak?
Ya, Bulan berputar pada porosnya dan bergerak mengelilingi Bumi yang juga bergerak mengelilingi Matahari. Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, yaitu gerak berputar pada sumbunya ( rotasi ), gerak mengelilingi bumi, dan gerak bersama - sama bumi mengelilingi matahari ( revolusi ).
Apakah Bulan memiliki cahaya sendiri?
Bulan bukanlah salah satu dari sumber cahaya, ia tidak memancarkan cahayanya sendiri. Bulan hanya memantulkan cahaya Matahari. Hanya 7 persen dari cahaya Matahari yang dipantulkan oleh bulan yang dapat mencapai Bumi. Cahaya itu membuat malam hari di Bumi menjadi sedikit terang dan teduh.
Apakah Bulan berputar?
Bulan berputar pada porosnya.
Apa yang dikelilingi Bulan?
Bulan bergerak mengelilingi Bumi yang juga bergerak mengelilingi Matahari.
Amati gambar berikut!
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 62
Apa yang dapat kamu simpulkan dari gerak Bulan?- Bulan bergerak pada porosnya disebut Rotasi Bulan.
- Bulan berevolusi mengelilingi bumi.
- Bulan melakukan 3 gerakan sekaligus, yaitu gerak berputar pada sumbunya (rotasi), gerak mengelilingi bumi, dan gerak bersama - sama bumi mengelilingi matahari (revolusi).
- Bulan tidak memancarkan cahayanya sendiri. Bulan hanya memantulkan cahaya Matahari. Hanya 7 persen dari cahaya Matahari yang dipantulkan oleh bulan yang dapat mencapai Bumi.
Fakta Sains
Bulan berotasi pada porosnya. Bulan berevolusi mengelilingi Bumi. Bulan selalu bersama Bumi sehingga disebut sebagai satelit Bumi. Bulan bersama Bumi mengelilingi Matahari. Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya Bulan berasal dari pantulan Matahari.
Apakah bentuk Bulan akan selalu sama setiap hari?
Bentuk yang kita lihat tergantung pada posisi Bulan. Saat Bulan bergerak mengelilingi Bumi, ia memantulkan sinar matahari.
Dari Bumi, kita hanya bisa melihat bagian Bulan yang menghadap kita. Bentuk Bulan yang kita lihat pada malam tertentu tergantung pada seberapa banyak permukaan Bulan berada di bawah sinar matahari pada saat itu.
Bentuk Bulan itu disebut fase. Fase Bulan terjadi selama Siklus Lunar, yang berlangsung sekitar 27 hari.
Pada awal siklus, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama fase ini, sisi Bulan memantulkan cahaya dari Matahari menghadap jauh dari Bumi.
Dari Bumi, kita hanya bisa melihat bagian Bulan yang menghadap kita. Bentuk Bulan yang kita lihat pada malam tertentu tergantung pada seberapa banyak permukaan Bulan berada di bawah sinar matahari pada saat itu.
Bentuk Bulan itu disebut fase. Fase Bulan terjadi selama Siklus Lunar, yang berlangsung sekitar 27 hari.
Pada awal siklus, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama fase ini, sisi Bulan memantulkan cahaya dari Matahari menghadap jauh dari Bumi.
Amati gambar dan lakukan percobaan untuk membuktikannya!
Ayo Mencoba
1. Bentuklah kelompok kerja yang terdiri atas empat anak.2. Bersama dengan kelompokmu, kamu lakukan percobaan untuk menguji kenampakan bulan purnama.
3. Sebelum melakukan percobaan, bacalah terlebih dahulu tata tertib sebelum melakukan percobaan.
4. Persiapkan bahan dan alat percobaan dengan lengkap dan ikuti petunjuk pelaksanaan percobaan.
Menguji Kenampakan Bulan Purnama
Alat dan Bahan :
1. Kotak sepatu besar
2. Kertas hitam
3. Bola plastik busa/styrofoam dengan ukuran diameter 5 cm.
4. Lampu senter kecil dengan cahaya yang kuat, isolasi kertas, dan benang hitam.
Langkah Percobaan
1. Lapisi permukaan kotak sepatu bagian dalam dengan kertas hitam.
2. Gantungkan bola styrofoam pada seutas benang hitam sepanjang 5 cm dan tempelkan ujung benang tepat di pertengahan penutup kotak.
3. Buatlah 1 lubang yang sama besarnya dengan diameter lampu senter pada ujung kotak dan tutup rapat celah di antara lampu senter dan kotak dengan menggunakan isolasi kertas.
4. Buatlah 5 lubang intip pada sisi-sisi kotak. 4 lubang pada tiap sisi memanjang dan 1 lubang pada posisi miring yang lebih rendah dari lampu senter.
5. Pasang penutup kotak bersama bola yang tergantung padanya di atas kotak dan rapatkan tepi-tepinya dengan menggunakan selotip kertas.
6. Nyalakan senter lalu amati bola dengan mengintip melalui lubang-lubang intip dengan urutan seperti gambar.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 65
Ayo Berdiskusi
Setelah melakukan percobaan, diskusikan pertanyaan berikut bersama dengan kelompokmu.1. Apa yang kamu lihat ketika mengintip melalui lubang-lubang tersebut
Bentuk bola plastik styrofoam yang terlihat mempunyai perbedaan.
2. Matikan lampu senter. Apa yang terjadi?
Bola plastik atau styrofoam tidak terlihat
3. Melalui lubang mana kamu dapat melihat bentuk yang sama dengan bentuk Bulan baru?
Bentuk yang sama dengan bentuk bulan baru bisa terlihat di lubang pada posisi miring yang lebih rendah daripada lampu.
4. Ada berapa banyak fase Bulan? Apa saja bentuknya? Jelaskan!
1. Fase bulan baru (New Moon)
Fase bulan baru atau new moon adalah fase dimana bulan berkonjungsi dengan matahari dan bumi. Konjungsi sendiri berarti posisi bulan searah dengan matahari. Pada fase bulan baru, bulan tidak terkena cahaya matahari sama sekali dan terlihat hilang. Ini terjadi karena posisi bulan berada searah dengan matahari sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari sama sekali. Fase ini jugalah yang memungkinkan terjadinya gerhana matahari.
2. Fase bulan sabit awal (Waxing Cresent)
Setelah fase bulan baru, maka fase selanjutnya adalah fase bulan sabit awal atau waxing crescent. Di fase ini bulan bergerak meninggalkan titik atau posisi konjungsi-nya dengan matahari. Di fase ini, bagian bulan yang terkena cahaya matahari hanya kurang dari setengah. Makanya, dari bumi akan terlihat bulan menyerupai bentuk seperti sabit.
3. Fase kuartal pertama (first quarter)
Fase kuartal pertama terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90 derajat. Pada posisi ini permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari adalah setengah dari keseluruhan permukaan bulan yang menghadap bumi. Oleh karena itu, dalam fase kuartal pertama ini, bulan terlihat berbentuk setengah lingkaran.
4. Fase waxing gibbous
Pada fase waxing gibbous, permukaan bulan yang terlihat mencapai ¾ atau lebih dari permukaan bulan yang menghadap bumi. Nah, di fase ini bulan akan terlihat cembung dan hampir bulat sempurna gaes. Itu karena posisi bulan mulai meninggalkan posisi 90 derajat yang semula dan kini berada agak sedikit di belakang bumi.
5. Fase bulan purnama (full moon)
Fase ini pastinya adalah fase yang kamu semua ketahui. Ya, pada fase ini bulan purnama terlihat bulat sempurna karena seluruh permukaan bulan yang menghadap bumi mendapatkan sinar matahari. Ini karena bulan berada pada posisi oposisi Yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari. Pada fase ini bulan akan terbit pada saat matahari terbenam dan terbenam pada saat matahari terbit.
6. Fase wanning gibbous
Setelah fase bulan purnama, bulan akan bergerak ke barat meninggalkan posisi oposisi dengan matahari dan memasuki fase wanning gibbous. Fase ini pada dasarnya sama dengan fase waxing gibbous. Hanya saja sesuai namanya yang mengandung kata wanning, permukan bulan akan perlahan-lahan terlihat semakin mengecil dan bukan membesar.
7. Fase kuartal ketiga (third quarter)
Sama seperti fase kuartal pertama, pada fase ini bulan, matahari, dan bumi berada dalam posisi 90 derajat. Oleh karena ini, kita akan melihat bulan kembali berbentuk seperti setengah lingkaran.
8. Fase bulan sabit tua (wanning crescent)
Fase terakhir sebelum bulan kembali pada fase bulan baru atau new moon adalah fase bulan sabit tua atau wanning crescent. Fase ini pada dasarnya hampir sama dengan fase bulan sabit awal atau waxing crescent. Hanya saja sesuai dengan namanya yang mengandung kata wanning, pada fase ini permukaan bulan yang disinari cahaya matahari akan semakin berkurang sehingga permukaan bulan terlihat semakin mengecil sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya dan mencapai fase bulan bar
Fase bulan baru atau new moon adalah fase dimana bulan berkonjungsi dengan matahari dan bumi. Konjungsi sendiri berarti posisi bulan searah dengan matahari. Pada fase bulan baru, bulan tidak terkena cahaya matahari sama sekali dan terlihat hilang. Ini terjadi karena posisi bulan berada searah dengan matahari sehingga permukaan bulan yang menghadap bumi tidak terkena cahaya matahari sama sekali. Fase ini jugalah yang memungkinkan terjadinya gerhana matahari.
2. Fase bulan sabit awal (Waxing Cresent)
Setelah fase bulan baru, maka fase selanjutnya adalah fase bulan sabit awal atau waxing crescent. Di fase ini bulan bergerak meninggalkan titik atau posisi konjungsi-nya dengan matahari. Di fase ini, bagian bulan yang terkena cahaya matahari hanya kurang dari setengah. Makanya, dari bumi akan terlihat bulan menyerupai bentuk seperti sabit.
3. Fase kuartal pertama (first quarter)
Fase kuartal pertama terjadi ketika posisi bulan, bumi, dan matahari membentuk sudut 90 derajat. Pada posisi ini permukaan bulan yang memantulkan cahaya matahari adalah setengah dari keseluruhan permukaan bulan yang menghadap bumi. Oleh karena itu, dalam fase kuartal pertama ini, bulan terlihat berbentuk setengah lingkaran.
4. Fase waxing gibbous
Pada fase waxing gibbous, permukaan bulan yang terlihat mencapai ¾ atau lebih dari permukaan bulan yang menghadap bumi. Nah, di fase ini bulan akan terlihat cembung dan hampir bulat sempurna gaes. Itu karena posisi bulan mulai meninggalkan posisi 90 derajat yang semula dan kini berada agak sedikit di belakang bumi.
5. Fase bulan purnama (full moon)
Fase ini pastinya adalah fase yang kamu semua ketahui. Ya, pada fase ini bulan purnama terlihat bulat sempurna karena seluruh permukaan bulan yang menghadap bumi mendapatkan sinar matahari. Ini karena bulan berada pada posisi oposisi Yaitu kedudukan bulan berlawanan arah dengan matahari. Pada fase ini bulan akan terbit pada saat matahari terbenam dan terbenam pada saat matahari terbit.
6. Fase wanning gibbous
Setelah fase bulan purnama, bulan akan bergerak ke barat meninggalkan posisi oposisi dengan matahari dan memasuki fase wanning gibbous. Fase ini pada dasarnya sama dengan fase waxing gibbous. Hanya saja sesuai namanya yang mengandung kata wanning, permukan bulan akan perlahan-lahan terlihat semakin mengecil dan bukan membesar.
7. Fase kuartal ketiga (third quarter)
Sama seperti fase kuartal pertama, pada fase ini bulan, matahari, dan bumi berada dalam posisi 90 derajat. Oleh karena ini, kita akan melihat bulan kembali berbentuk seperti setengah lingkaran.
8. Fase bulan sabit tua (wanning crescent)
Fase terakhir sebelum bulan kembali pada fase bulan baru atau new moon adalah fase bulan sabit tua atau wanning crescent. Fase ini pada dasarnya hampir sama dengan fase bulan sabit awal atau waxing crescent. Hanya saja sesuai dengan namanya yang mengandung kata wanning, pada fase ini permukaan bulan yang disinari cahaya matahari akan semakin berkurang sehingga permukaan bulan terlihat semakin mengecil sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya dan mencapai fase bulan bar
Presentasikan hasilnya di depan kelas!
Tahukah kamu bahwa rotasi Bulan dapat memengaruhi pasang surut air laut? Saat pasang, nelayan tidak dapat melaut. Nelayan harus menunggu hingga air laut surut.
Ayo Membaca
Bacalah teks bacaan di bawah ini dengan teknik membaca memindai!Ayo, Mengenal Bulan
Bulan adalah satelit alami Bumi. Bulan merupakan satelit terbesar kelima dalam Tata Surya.
Bulan adalah benda langit yang mudah dilihat. Meskipun tampak putih dan terang, permukaan Bulan sebenarnya gelap. Permukaan Bulan sedikit lebih cerah daripada aspal cair.
Sejak zaman kuno, posisi Bulan yang menonjol di langit dan fasenya yang teratur telah memengaruhi banyak budaya, termasuk bahasa, penanggalan, seni, dan mitologi.
Pengaruh gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan. Jarak orbit Bulan dari Bumi sekitar tiga puluh kali dari diameter Bumi. Jarak ini menyebabkan ukuran Bulan di langit tampak sama besar dengan Matahari. Ukuran yang tampak sama tersebut memungkinkan Bulan menutupi Matahari dan mengakibatkan terjadinya gerhana Matahari total.
Menemukan Makna dan Informasi secara Tepat melalui Membaca Memindai.
Sudahkah kamu memahami arti membaca memindai? Dalam penggunaannya, pembaca akan langsung mencari informasi tertentu atau fakta khusus yang diinginkan tanpa memperhatikan atau membaca bagian lain dalam bacaan yang tidak dicari.
Setelah menemukan informasi yang dicari, pembaca membaca dengan teliti untuk memperoleh informasi tersebut. Untuk lebih memahaminya, ayo, bacalah bacaan “Ayo, Mengenal Bulan” dengan teknik memindai.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 1 Pembelajaran 6 Halaman 66
Ayo Berlatih
Berdasarkan bacaan di atas, tuliskan kembali gagasan utama dari bacaan dan informasi penting yang mendukung gagasan utama tersebut.
Gagasan Utama :
Bulan adalah Satelit Alami Bumi
Informasi Penting :
Bulan adalah Satelit Alami Bumi
Informasi Penting :
- Bulan adalah setelit terbesar kelima dalam Tata Surya
- Permukaan Bulan sebenarnya gelap
- Pengaruh gravitasi Bulan menyebabkan terjadinya pasang surut di lautan.
- Posisi bulan yang menutupi Matahari mengakibatkan terjadinya gerhana Matahari total.
Kamu sudah banyak melakukan kegiatan hari ini, baik yang kamu lakukan sendiri maupun yang kamu lakukan bersama kelompokmu. Melakukan sebuah kegiatan secara individu dan berkelompok tentu saja berbeda tantangannya. Ketika berkegiatan sendiri, kamu harus melakukan semuanya sendiri. Namun, ketika melakukan kegiatan berkelompok, kamu harus mampu bekerja sama, berkolaborasi, dan berkoordinasi dengan yang lain.
Dalam berkesenian pun ada kegiatan yang dilakukan secara individu ada juga yang dilakukan secara berkelompok. Dalam menari, ada beberapa tarian yang dilakukan secara berkelompok.
Ayo, kita cari informasi tentang menari secara berkelompok! Berikut 4 contoh tari yang dilakukan secara kelompok.
1. Tari Bedhaya Ketawang, dari Surakarta
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang dipentaskan dalam istana Kasunanan Surakarta Jawa Tengah (Keraton Solo). Pementas annya dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu ketika upacara penobatan raja baru atau peringatan penobatan raja (Sunan). Ada juga yang menyebut tarian ini sebagai tarian lang it karena Tari.
Bedhaya Ketawang diiringi dengan musik pokok bentuk ketawang (Jawa) yang berar ti lang it.
Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang suci atau bersih karena memiliki persyaratan tertentu. Selain itu, juga menyangkut pemujaan dan persembahan kepada Sang Pencipta.
Tari Bedhaya Ketawang diperagakan oleh sembilan orang penari wanita yang berbusana, tata rias serta gerak tarian yang sama. Kualitas gerak halus cenderung lembut atau pelan dan diiringi seperangkat gamelan jawa.
2. Tari Serimpi, dari Jawa Tengah
Tari Serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah. Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.
Tari Serimpi yang sudah banyak di pentaskan ini memiliki gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi. Kelemahlembutan ragam gerak yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun dengan diiringi suara musik gamelan.
Sejak zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan tari yang lain karena sifatnya yang sakral. Dulu, tari Serimpi hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau benda- benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.
3. Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan
Tari Pakarena merupakan tarian tradisional dari Sulawesi Selatan yang diiringi oleh alat musik 2 (dua) kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik). Tari pakarena yang selama ini dimainkan oleh maestro tari pakarena Maccoppong Daeng Rannu (alm) di Kabupaten Gowa, terdapat jenis tari pakarena lain yang berasal dari Kabupaten Kepulauan Selayar, yaitu Tari Pakarena Gantarang. Alasan dinamakan sebagai Tari Pakarena Gantarang karena tarian ini berasal dari sebuah perkampungan yang merupakan pusat kerajaan di Pulau Selayar pada masa lalu, yaitu Gantarang Lalang Bata. Tarian yang dimainkan oleh empat orang penari perempuan, pertama kali ditampilkan pada abad ke 17 tepatnya tahun 1903 saat Pangali Patta Raja dinobatkan sebagai Raja di Gantarang Lalang Bata.
4. Tari Gantar, dari Kalimantan Timur
Menurut cerita yang ada, Tari Gantar ditarikan pada saat upacara adat tertentu. Terdapat versi cerita lain yang mengatakan bahwa tari Gantar merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara pesta tanam padi. Properti yang digunakan adalah sebuah tongkat panjang kurang lebih 60 cm dan ujungnya dihiasi rumbai-rumbai. Tongkat panjang yang digunakan dalam menari berfungsi untuk melubangi tanah. Bambu yang pendek digunakan untuk menaburkan benih padi pada lubangannya. Pola gerak hentakan kaki menggambarkan cara menutup lubang pada tanah yang telah ditaburi benih padi.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 69
Berdasarkan informasi yang kamu peroleh tentang contoh-contoh tarian yang ditarikan secara berkelompok, buatlah kartu informasi yang berisi tentang informasi dari tari-tarian tersebut.
Tarian Bedhaya Ketawang
- Tari dari Surakarta, Jawa Tengah
- Pementasan saat penobatan raja baru
- Tarian yang sakral dan suci
- Tari diiringi dengahn musik pokok bentuk ketawang (Jawa)
Tarian Serimpi
- Tari yang berasala dari Jawa Tengah
- Tari klasik
- Mempunyai gerak lemah gemulai yang menggambarkan kesopanan dan kehalusan budi
- Diiringi musik gamelan
- Tari dengan kedudukan istimewah
Tari Pakarena
- Tari yang berasal dari Sulawesi Selatan
- Mempunyai dua jeni tarian, yaitu Pakarena Goa dan Pakarena Gantarang
- Pertama kali ditampilkan pada tahun 1903 saat Pengali Patta di nobatkan sebagai raja di Gantarang Lalang Bata.
Tari Gantar
- Tari yang berasal dari Jawa Timur
- Dipentaskan pada saat upacara adat tertentu saja
- Pola gerak hentakan kaki mengambarkan cara menutup lubang pada tanah yang telah ditaburi benih.
Demikianlah hasil dari pembahasan soal tematik mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 61, 62, 65, 66, 69. semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian serta juga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi. Untuk adik-adik sekalian perbanyaklah membaca buku dan giat-giat lah mengerjakan latihan soal tematik dan jangan lupa bersyukur untuk hari ini. Terimakasih, Salam Pintar ☺
Belum ada Komentar untuk "Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 6 Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 2 Halaman 61, 62, 65, 66, 69."
Posting Komentar