Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43.
Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43 - Pembelajaran 3 Tema 7 Kelas 5 Peristiwa dalam Kehidupan Subtema 1 yang materi dan kunci jawaban tematik mengenai Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan tepatnya terdapat pada halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43.
Buku Tematik Siswa yang digunakan sebagai sumber pembelajaran di kelas 5 merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (k13) Cetakan ke-2 Revisi 2017.
Dalam Materi Pembelajaran 3 Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan terdapat beberapa latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara mandiri, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kunci jawaban tematik kelas 5 tema 7 pada halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43 setiap soal tematik yang ada pada buku siswa tematik terpadu kurikulum 2013 (K13) kelas 5 ini.
Dengan adanya pembahasan kunci jawaban soal yang terdapat pada buku siswa dapat diharapkan membantu guru dan siswa khusus nya kelas 5 SD supaya dapat menemukan jawaban alternatif dari soal tematik, berikut ini kami bagikan alternatif Kunci Jawaban soal Tematik kelas 5 tema 7 subtema 1 pembelajaran 3 yang terdapat pada halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43.
Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 5 Tema 7 Pembelajaran 3 Subtema 1 Peristiwa Kebangsaan Masa Penjajahan Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 30
Berbagai kebijakan pemerintah kolonial telah menyengsarakan rakyat Indonesia. Salah satunya Sistem Tanam Paksa yang dilaksanakan pemerintah kolonial Belanda.
Apakah sistem tanam paksa itu?
Sistem yang memaksa rakyat Indonesia menanam tanaman yaang laku keras di Eropa dengan peraturan-peraturan tertentu.
Apa pengaruhnya terhadap kehidupan rakyat Indonesia?
Masyarakat Indonesia semakin menderita dan semakin banyak yang mati kelaparan.
Ayo Membaca
Bacalah bacaan berikut dengan nyaring!
Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda
Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch, Belanda memper- kenalkan sistem tanam paksa. Sistem tanam paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. Di Sumatra Barat, sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847. Saat itu, penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sistem yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di Sumatra Barat dan Minahasa. Adapun lada merupakan tanaman utama di Lampung dan Palembang. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa.
Pelaksanaan tanam paksa banyak terjadi penyimpangan, di antaranya sebagai berikut.
1. Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi jika tanahnya subur.
2. Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor sehingga banyak yang tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri.
3. Rakyat yang tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun.
4. Waktu pelaksanaan tanam paksa ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan terus-menerus.
5. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat.
6. Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani.
Adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa mem- bawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia. Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa tersebut antara lain: banyak tanah terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan melanda Cirebon dan memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. Kelaparan hebat juga terjadi di Grobogan yang mengakibatkan banyak kematian sehingga jumlah penduduk menurun tajam.
Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap. Salah satu tokoh Belanda yang menentang sistem tanam paksa adalah Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli.
Dia menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. Edward Douwes Dekker mengajukan tuntutan kepada pemerintah kolonial Belanda untuk lebih memperhatikan kehidupan bangsa Indonesia karena kejayaan negeri Belanda itu merupakan hasil tetesan keringat rakyat Indonesia. Dia mengusulkan langkah-langkah untuk membalas budi baik bangsa Indonesia. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pendidikan (edukasi).
b. Membangun saluran pengairan (irigasi).
c. Memindahkan penduduk dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya (transmigrasi).
Ayo Berlatih
Ayo, temukan kosakata baku dan kata serapan pada bacaan yang berjudul “Sistem Tanam Paksa Pemerintah Kolonial Belanda”. Kemudian, carilah arti katanya. Kamu dapat mencarinya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, bertanya kepada Guru, atau berdiskusi.
Perhatikan cara-cara menggunakan kamus berikut.
1. Pilihlah sebuah kata dari daftar kosakata barumu, misalnya: pilar.
2. Bukalah kamusmu. Carilah daftar kata-kata yang dimulai dengan huruf awal “p”. Ingat, setiap kata pada kamus selalu diurutkan berdasarkan urutan abjad.
3. Dalam daftar kata yang berhuruf awal “p”, carilah daftar kata yang dimulai dengan “pi”.
4. Carilah daftar kata yang dimulai dengan “pil”. Kata pilar akan kamu temukan di antara kata-kata itu. Selamat mencari.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 32
KOSAKATA PADA BACAAN
Kosakata Baku :
Kebijakan :
Arti
(1) Kepandaian; kemahiran
(2) Rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara ber
Penyimpangan :
Arti
(1) Proses, cara, perbuatan menyimpang
(2) Sikap tindak di luar ukuran/kaidah yang berlaku
Jatah :
Arti
(1) Jumlah atau banyaknya barang dan sebagainya yang telah ditentukan (untuk suatu maksud atau untuk suatu daerah)
Panen :
Arti
Pemungutan/pemetikan hasil sawah atau ladang
Pajak :
Arti
Pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan sebagainya.
Mengungsi :
Arti
Pergi menghindarkan/ menyingkirkan diri dari bahaya atau menyelamatkan diri (ke tempat yang dirasa aman)
Kecaman :
Arti
Teguran yang keras, kritikan, celaan
Kosakata Serapan
Ekspor :
Arti
Pengiriman barang dagangan ke luar negeri
Edukasi :
Arti
Perihal pendidikan
Irigasi
Arti
Pengaturan pembagian atau pengaliran air menurut sistem tertentu untuk sawah dan sebagainya; pengairan
Transmigrasi
Arti
Perpindahan penduduk dari satu daerah/pulau yang berpenduduk padat ke daerah/pulau lain yang berpenduduk jarang
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 33
Ayo Menulis
Pahamilah bacaan di atas! Tuliskan informasi penting dalam bacaan ke dalam kolom-kolom berikut dengan menggunakan prinsip: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana!
Apakah tanam paksa Itu
Alternatif Jawaban :
Sistem yang memaksa rakyat menanam komoditas tertentu dengan peraturan tertentu
Siapakah yang menerapkan tanam paksa itu?
Alternatif Jawaban :
Pemerintah kolonial Belanda
Di manakah tanam paksa itu dilaksanakan?
Alternatif Jawaban :
Di Pulau Jawa, Sumatra Barat, Minahassa, Lampung dan Palembang
Bagaimana tanam paksa dilaksanakan?
Alternatif Jawaban :
Sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847, ketika penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial
Apa akibat tanam paksa itu?
Alternatif Jawaban :
Akibat penyimpangan pelaksanaan tanam paksa antara lain: banyak tanah yang terbengkalai sehingga panen gagal, rakyat makin menderita, wabah penyakit merajalela, bahaya kelaparan di Cirebon yang memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri, kelaparan hebat di Grobogan sehingga banyak terjadi kematian dan menyebabkan jumlah penduduk menurun tajam
Siapakah penentang tanam paksa itu?
Alternatif Jawaban :
Rakyat Indonesia dan Douwes Dekker
Tahukah Kamu?
Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Pemerintah Kolonial
Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja. Kedatangan bangsa- bangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia. Namun, lama-kelamaan, rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena niat jahat bangsa-bangsa Eropa itu mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia. Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis
Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis pada tahun 1511, terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Maka, terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis. Perlawanan tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
b. Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
c. Sultan Iskandar Muda (1607–1636).
Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.
Pada awalnya, Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diizinkan mendirikan benteng. Namun, lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan karena Portugis serakah, ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang- wenang.
Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.
Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, tetapi rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan tetapi, Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh.
Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putra Sultan Hairun). Pada tahun 1574, benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai tahun 1975.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 35
Ayo Berlatih
Berdasarkan bacaan di atas, isilah kolom-kolom berikut sesuai dengan informasi yang kamu dapatkan dari bacaan!
Peristiwa Perlawanan terhadap Portugis
1. Alasan Ternate melakukan perlawanan:
Alternatif Jawaban :
Ternate melakukan perlawanan karena Portugis serakah, selalu ikut campur dalam pemerintahan Ternate, membenci agama rakyat Ternate, dan bersikap sewenang-wenang
2. Pemimpin rakyat Aceh dan Ternate yang melakukan perlawanan:
Alternatif Jawaban :
Aceh :
- Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1528)
- Sultan Alaudin Riayat Syah (1537-1568)
- Sultan Iskandar Muda (1607-1636)
Ternate :
- Sultan Hairun
- Sultan Baabullah
3. Hasil perlawanan:
Hasil perlawanan :
Aceh :
Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis
Mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor
Ternate :
Benteng Portugisd dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu. Akhirnya, Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur (sekarang negara Timor Leste)
Peristiwa Perlawanan terhadap Belanda
Berikut beberapa tokoh dari beberapa daerah yang memimpin perlawanan terhadap Belanda.
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelas menjadi 7 kelompok sesuai dengan jumlah tokoh pada peta tematik di atas. Bagilah satu tokoh kepada satu kelompok (bisa dengan diundi).
Setiap kelompok mencari informasi tentang perjuangan para tokoh sesuai dengan bagiannya masing-masing. Carilah dari buku-buku yang ada di perpustakaan, media elektronik, guru, atau sumber lain.
Tuliskan sebanyak mungkin informasi yang telah kamu peroleh di bawah ini. Diskusikan hasilnya dengan temanmu!
Agar informasi kalian tentang perlawanan para pahlawan di berbagai daerah lengkap, pada akhir kegiatan, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 37
Nama Tokoh ?
Sultan Hairun
Ternate
Portugis serakah yang ikut campur dalam pemerintahan, membenci agama rakyat ternate dan bersikap sewenang-wenang.
Rakyat ternate dipimpin oleh Sultan hairun dengan Tidore melawan Portugis sehingga Portugis terdesak.
Benteng portugis dapat direbut, kemudian Potugis menyingkir ke Hitu. dan akhirnya Portugis menguasai dan menetap di Timor Timur.
Perlawanan terhadap para penjajah di berbagai daerah banyak mengalami kegagalan. Salah satu sebabnya adalah perlawanan yang dilakukan masih bersifat kedaerahan dan secara sendiri-sendiri. Dengan demikian, perlawanan itu tidak akan kuat dan mudah diadu domba oleh penjajah.
Negara kita sangat luas wilayahnya dan beragam pula sosial budayanya. Seandainya setiap daerah, suku, dan golongan bersatu padu melawan penjajah, niscaya penjajah dapat kita usir sejak dahulu kala.
Tahukah kamu keragaman sosial budaya yang dimiliki oleh bangsa kita? Ayo, kita cari tahu!
Tahukah Kamu?
Keragaman Sosial Budaya di Indonesia
Budaya merupakan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia. Adapun wujud budaya, yaitu:
• gagasan atau ide, misalnya kepercayaan;
• tindakan, misalnya upacara adat dan seni pertunjukan; serta
• benda, misalnya pakaian adat dan senjata tradisional.
Selain sebagai identitas, kebudayaan juga sebagai kepribadian suatu bangsa. Negara kita mengembangkan kebudayaan daerah dalam rangka memperkaya kebudayan nasional. Hubungan antara keduanya sangat erat karena kebudayaan nasional bersumber dari kebudayaan daerah. Kebudayaan nasional lahir sebagai hasil usaha akal budi atau pikiran seluruh bangsa Indonesia yang terdiri atas beragam ras dan suku.
Faktor Penyebab Keragaman Bangsa Indonesia
Indonesia merupakan negara kesatuan yang masyarakatnya majemuk. Bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa yang menyebar dari Sabang (ujung Sumatra Utara) sampai Merauke (ujung Papua).
Faktor Keturunan
d. Ras di Indonesia
Berdasarkan ciri-ciri fisiknya, masyarakat Indonesia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras sebagai berikut.
1) Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
2) Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
3) Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatra Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepulauan Mentawai.
4) Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua)
golongan.
a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua) antara lain Suku Batak, Suku
Toraja, Suku Dayak.
b) Di samping kelompok ras di atas, masyarakat Indonesia juga terdiri atas kelompok warga keturunan China (ras Mongoloid), warga keturunan Arab, Pakistan, India, ras Kaukasoid, dan sebagainya yang hidup berdampingan membaur menjadi
warga negara Indonesia. Masyarakat Indonesia tidak mengenal superioritas suatu ras dan tidak menganut paham rasialisme.
b. Suku di Indonesia
Masyarakat Indonesia yang majemuk terdiri atas beberapa suku bangsa (etnis). Tiap-tiap suku bangsa memiliki bahasa dan adat istiadat serta budaya yang berbeda.
Di suatu daerah, mungkin terdapat beberapa suku. Sebagai contoh di Sumatra terdapat suku Aceh, suku Melayu, dan suku Batak. Di Pulau Jawa terdapat suku Betawi, suku Sunda, suku Osing, dan suku Jawa. Bagaimana dengan daerahmu? Suku apa sajakah yang ada?
5. Perbedaan Kondisi Geografis
Perbedaan kondisi geografis turut berdampak pada munculnya berbagai ragam mata pencaharian. Contohnya perikanan, pertanian, kehutanan, dan perdagangan. Pada setiap bidang tersebut, mereka akan mengembangkan corak kebudayaan yang khas dan cocok dengan kondisi geografis lingkungan tempat tinggalnya.
6. Pengaruh Kebudayaan Luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Keterbukaan ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keberagaman masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Pengaruh asing yang pertama ialah ketika orang-orang dari India, Cina, dan Arab, kemudian disusul oleh orang-orang dari Eropa. Bangsa-bangsa tersebut datang dengan membawa kebudayaan masing-masing.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 41
Ayo, ceritakan kepada Guru dan teman-temanmu.
• Siapakah kamu?
• Termasuk ras apakah kamu?
• Termasuk suku apakah kamu?
• Apa bahasa daerahmu?
• Sebutkan satu kesenian yang menjadi ciri khas suku bangsamu.
Alternatif jawaban berbeda-beda tergantung Nama, Suku & Tempat Tinggal masing-masing siswa.
Suku bangsa yang ada di Indonesia tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Bersama teman semeja, sebutkan daerah-daerah persebaran suku-suku tersebut dengan mengisi Peta Tematik berikut.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 42
Alternatif Kunci Jawaban :
Suku-suku di Pulau Sumatra :
- Aceh
- Batak
- Minang
- Melayu
- Kubu
Suku-suku di Pulau Kalimantan :
- Dayak
- Punan
- Kutai
- Ngaju
- Lawangan
Suku-suku di Pulau Sulawesi :
- Bugis
- Toraja
- Buton
- Minahasa
- Lanan
Suku-suku di Kepulauan Maluku :
- Ambon
- Ternate
- Kei
- Tanimbar
- Rana
Suku-suku di Pulau Jawa :
- Osing
- Jawa
- Madura
- Sunda
- Tengger
Suku-suku di Pulau Bali dan Nusa Tenggara :
- Bali
- Sasak
- Sumbawa
- Alor
- Flores
Suku-suku di Pulau Papua :
- Asmat
- Dani
- Sentani
- Senggi
- Iban
Ayo Renungkan
Syukur adalah ucapan yang tepat atas keberagaman sosial budaya bangsa kita. Melestarikan adalah tindakan yang tepat ketika menyaksikan kebudayaan- kebudayaan dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Adapun kerukunan merupakan cita-cita yang harus diwujudkan ketika melihat berbagai perbedaan suku bangsa yang ada di Indonesia.
Dalam sikap saling menghargai keberagaman sosial budaya, kita dilarang membeda-bedakan. Kita dilarang menganggap bahwa suku bangsa kita sendiri lebih tinggi dibandingkan dengan suku bangsa lain. Kita juga dilarang merendahkan budaya dari suku bangsa lain.
Pada dasarnya, kebudayaan daerah menyumbang bagi kekayaan budaya nasional. Akan lebih membanggakan lagi jika kita tidak hanya mengenal budaya dari suku bangsa lain, tetapi juga mengerti maknanya dan turut melestarikannya.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 43
Kemukakan sikap dan perilakumu yang telah menunjukkan sikap saling menghargai perbedaan ras dan suku bangsa!
Contoh sikap dan perilaku yang telah menunjukan sikap saling menghargai perbedaan ras dan suku bangsa adalah :
- Menghormati dan menghargai keberagaman ras dan suku bangsa di sekitar kita.
- Berteman dengan siapa saja tanpa memandang latar belakang ras dan sukunya.
- Menjunjung tinggi sikap toleransi dan tenggang rasa.
- Tidak melakukan diskriminasi terhadap orang lain berdasarkan ras atau sukunya.
- Membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan tanpa memandang ras atau sukunya.
Demikianlah hasil dari pembahasan soal tematik mengenai Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43. Semoga artikel ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian serta juga dapat menambah motivasi belajar dan mempermudah dalam pemahaman materi. Terimakasih, Salam Pintar ☺
Belum ada Komentar untuk "Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 5 Tema 7 Subtema 1 Pembelajaran 3 Halaman 30, 32, 33, 35, 37, 41, 42, 43."
Posting Komentar