Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Subtema 4 Literasi 2 Halaman 185
Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Subtema 4 Literasi 2 Halaman 185 - Literasi 2 Tema 8 Kelas 4 Kebaikan Tukang Bakso Subtema 4 yang materi dan kunci jawaban tematik mengenai Kebaikan Tukang Bakso tepatnya terdapat pada halaman 185.
Buku Tematik Siswa yang digunakan sebagai sumber pembelajaran di kelas 4 merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (k13) Cetakan ke-2 Revisi 2017.
Dalam Materi Literasi 2 Subtema 4 Kebaikan Tukang Bakso terdapat beberapa latihan soal yang harus dikerjakan oleh siswa secara mandiri, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi kunci jawaban tematik kelas 4 tema 8 pada halaman 185, setiap soal tematik yang ada pada buku siswa tematik terpadu kurikulum 2013 (K13) kelas 4 ini.
Dengan adanya pembahasan kunci jawaban soal yang terdapat pada buku siswa dapat diharapkan membantu guru dan siswa khusus nya kelas 4 SD supaya dapat menemukan jawaban alternatif dari soal tematik, berikut ini kami bagikan alternatif Kunci Jawaban soal Tematik kelas 4 tema 8 subtema 4 Literasi 2 yang terdapat pada halaman 185.
Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Literasi 1 Subtema 4 Kebaikan Tukang Bakso Halaman 185.
Bacalah cerita berikut dengan saksama!
Kebaikan Tukang Bakso
“Ting.., ting.., ting.., ting.., bakso, bakso!” teriak si penjual bakso. Penjual bakso mendorong gerobaknya. Gerobak bergerak ke depan karena adanya gaya dorong. Saat mendorong gerobak, penjual bakso menggunakan kekuatan otot tangan dan kaki.
“Ting.., ting.., ting.., ting.., ting…, bakso, bakso!” teriak si penjual bakso itu kembali. Sesekali ia menoleh ke kanan atau ke kiri mencari calon pembali.
Penjual bakso itu bernama Harno, asli Wonogiri. Harno sudah merantau di Ibukota Jakarta selama belasan tahun. Harno sudah hafal gang-gang kecil dan sempit yang ia lalui saat berjualan bakso. Harno sosok penjual bakso ulet dan tahan banting. Buktinya, ia mampu membeli rumah kecil di pinggiran Kota Jakarta. Ia pun mengajak keluarga kecilnya hidup di Kota Jakarta. Tinggal di kota besar berbeda dengan tinggal di desa. Harno dan istrinya harus lebih giat bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup dan sekolah anak semata wayangnya.
Di persimpangan jalan Harno melihat seseorang melambaikan tangan ke arahnya. Bergegas ia mendorong gerobaknya lebih cepat.
“Satu mangkuk, Bang!” kata anak muda itu.
“Ya, Mas. Tunggu sebentar, ya?” jawab Harno sambil menghentikan gerobaknya.
Harno kemudian menyiapkan semangkuk bakso pesanan anak muda itu. Saat tutup panci dibuka, uap dari kuah bakso mengepul. Aroma bakso mengunggah selera si pembeli. Harno menuangkan beberapa sendok kuah ke dalam mangkuk.
“Ini, Mas, baksonya. Silakan dilengkapi sendiri untuk kecap, sambal, atau sausnya,” kata Harno dengan ramah.
“Iya, Bang. Terima kasih,” kata anak muda. Kemudian, ia menuangkan kecap, saus, dan sambal ke dalam mangkuknya. Setelah mengaduk- aduk isi mangkuk, anak muda menyantap bakso dengan lahap.
“Ini, Bang, uangnya!” kata anak muda sambil menyerahkan uang dua puluh ribuan.
“Sebentar, Mas, uang kembaliannya!” Harno bergegas mencari lalu memberikan uang kembalian kepada anak muda tersebut.
“Bang, bengkel terdekat di daerah ini di mana, ya?” Tanya anak muda kepada Harno.
“Paling dekat sekitar dua kilometer lagi, Mas!” jawab Harno.
Harno kemudian menjelaskan letak bengkel kepada anak muda tersebut. Anak muda mengangguk-anggukkan kepala tanda paham dengan penjelasan Harno.
“Mobil milik Mas mogok?” tanya Harno.
“Iya, ini, Bang. Sudah satu jam saya coba memperbaiki sendiri, tetapi tetap tidak bisa menyala mesinnya. Saya sampai merasa lapar, lalu memanggil Abang tadi,” kata anak muda.
“Coba, saya dorong, Mas. Siapa tahu bisa menyala mesinnya. Kalau bisa menyala, Mas bisa membawa mobil ini ke bengkel terdekat,” usul Harno.
“Abang mau mendorong mobil saya?” Tanya si anak muda agak heran.
“Ya, mau tho, Mas. Apa salahnya membantu. Toh, jalan di kota ini datar, tidak menanjak seperti di daerah pegunungan,” kata Harno.
“Benar, Bang? Kalau begitu, mari kita coba,” kata anak muda itu dengan gembira.
Harno mencoba mendorong mobil. Anak muda itu mencoba menyalakan mesin. Harno beberapa kali mendorong mobil dan anak muda menyalakan mesin.
Mobil hanya bergerak ke depan beberapa meter. Mobil bergerak karena Harno memberikan kekuatan dari belakang mobil. Mobil yang mogok dapat bergerak ke depan beberapa meter karena didorong oleh Harno. Dorongan memengaruhi gerak mobil.
Setelah dicoba berulang kali, akhirnya mobil bisa bergerak maju. Mesin mobil menyala. Anak muda dan Harno tampak gembira.
“Sudah, menyala, Mas. Silakan langsung menuju bengkel,” kata Harno dengan senyum kepuasan.
“Maaf, ini, Bang. Uang sukarela dari saya,” kata anak muda sambil menyerahkan selembar uang.
Harno mengangkat kedua tangannya, “Tidak usah, Mas. Silakan menuju bengkel.”
“Terima kasih, ya, Bang! Terima kasih telah membantu mendorong mobil saya,” teriak anak muda sambil tersenyum gembira.
“Iya, sama-sama,” kata Harno sambil melambaikan tangan.
Harno merasa senang dan lega. Harno membantu anak muda itu dengan ikhlas. Harno tidak mengharapkan imbalan dari anak muda tersebut.
“Ting.., ting.., ting.., ting.., bakso, bakso!” Harno kembali memukul mangkuk sambil berteriak menarik calon pembeli. Harno mendorong gerobaknya perlahan-lahan. Harno berjalan hingga sampai di tanah lapang tepian kampung. Udara sore itu tidak begitu panas. Tampak beberapa anak bermain bola di tanah lapang tersebut.
“Ting.., ting.., ting.., ting.., bakso, bakso!” teriak Harno dari tepi tanah lapang.
Harno beristirahat di tepi tanah lapang. Harno memperhatikan anak-anak yang bermain sepak bola. Awalnya, bola diam tidak bergerak. Kemudian, bola bergerak karena ada pemain yang menendang. Bola tersebut dapat bergerak karena adanya gaya otot dari pemain tersebut. Saat pemain lawan hendak memasukkan bola ke gawang, kiper berhasil menangkap bola. Bola yang sedang melayang dapat berhenti dan diam dalam dekapan kiper. Harno terhibur oleh permainan bola anak-anak tersebut.
Keasyikan Harno menonton sepak bola terhenti. Harno menoleh ke arah sumber suara.
“Serrr.., serrr.., serrr...,!” tampak anak perempuan melintas di depan Harno. Anak perempuan tersebut bermain sepatu roda. Suara itu muncul karena adanya dua benda yang saling bergesekan.
Kedua benda yang bergesek adalah roda sepatu dan jalan aspal. Beberapa kali anak perempuan itu melintas di depan Harno. Tiba-tiba Harno mendengar suara seperti benda jatuh.
“Brukk…!” anak perempuan yang bermain sepatu roda itu jatuh. Harno mendekati anak perempuan tersebut. Anak perempuan itu tampak meringis menahan sakit.
“Boleh Abang bantu, Dik?” Harno menawarkan bantuan.
Anak perempuan itu mengangguk. Harno membantu anak perempuan itu berdiri.
“Hati-hati, ya, kalau bermain sepatu roda. Pelan-pelan saja, tidak usah terlalu kencang.” Harno memberi nasihat kepada anak perempuan itu. Anak perempuan itu tersenyum dan meninggalkan Harno.
Kunci Jawaban Buku Tematik Kelas 4 Tema 8 Subtema 4 Literasi 2 Halaman 185
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks bacaan.
1. Siapakah tokoh utama cerita tersebut?
Tokoh utama dalam cerita Kebaikan Tukang Bakso adalah Harno
2. Bagaimana sifat tokoh utama?
- Harno sosok yang pekerja keras
- Harno pedagang bakso yang ramah
- Harno suka menolong orang lain
3. Gaya apa yang dilakukan Harno saat mendorong gerobak bakso dan mobil mogok?
Gaya yang dilakukan oleh Harno saat mendorong gerobak bakso dan mobil mogok adalah gaya otot, Harno menggunakan otot tangan dan kaki nya untuk mendorong sehingga gerobak dan mobil mogok dapat bergerak.
4. Gaya apa yang terjadi saat seseorang bermain sepatu roda?
Gaya yang terjadi saat seseorang bermain sepatu roda adalah gaya gesekan, gaya ini disebabkan adanya hambatan yang dilakukan oleh permukaan benda yaitu jalan dan rodanya Sepatu Roda.
5. Bagaimana benda diam seperti bola dapat bergerak?
Karena ada gerakan yang dihasilkan manusia sehingga terjadi gaya dan mengakibatkan benda tersebut dapat bergerak.
Belum ada Komentar untuk "Kunci Jawaban Buku Tematik Siswa Kelas 4 Tema 8 Subtema 4 Literasi 2 Halaman 185"
Posting Komentar